Normatif1: Aku adalah para normatif apakah dayaku untuk menggapai duniaku segala aturan aturan telah menggimpitku tidaklah ada kelleluasan bagiku untuk meraih kebebasan.
Normatif2: benar normatif1 kita slalu terkekang dengan aturan para formatif mreka buat aturan emena-mena mereka sendiri.
Normatif1: kamu beanr emang siapa mereka kq bisa semena-mena melakukan itu. apakah mereka tidak sadar bahwa mereka hidup tidak sendiri?
Normatif2: Betul..betul..betul.. sungguh memuakan mereka!!
Kumpulan Formatif: Wahai para normatif knapa kalian berbisik-bisik apakah yang kalian bicarakan? dari wajah kalian tersimpan sesuatu yang disembunyikan? coba kita bicarakan dengan baik..
Normatif1 dan Normatif2 mengumpulkan teman-temanya supaya bisa mengimbangi para normatif.
Kumpulan Formatif: apa yang kalian lakukan itu percuma tidak akan kalian bisa menyamai banyaknya kami.
Kumpulan Normatif: Wahai para Formatif biarkan kami tidak sebanyak kamu tetapi kami kompak karena itu dalam naungan kami.
Kumpulan Formatif: kita bicara dulu jangan terlalu emosi memandang semuanya apa yang kalian inginkan.
Kumpulan normatif: Wahai para formatif aturan-aturan kamu membuat aku muak. Malas aku melihatnyaa semua terserah akmu kenapa kamu yan dominan.
Kumpulan formatif: wahai para normatif sebagaimana kalian tahu kami juga merasa kalian yang menutupi aturan-aturan kami kami tidak bisa bergerak bebs gara-gara kamu kami juga tertekan sebenarnya kami bisa menghancurkan kalian kalau kami mau. tetapi itu idak bisa kami akan hancr sendiri kalau tidak ada kalian tanpa kalian kami para fomatif akan saling menghancurkan dan mencela tanpa kamu kami akan tidak ada pula.
Kumpulan normatif: lalu kenapa harus kamu yang lebih banyak dibandingkan kami?? mengapa kami harus lebih minoritas dibndingkan kamu?
Kumpulan formatif: memang kita lebih banyak tetapi kalian walau sedikit mempunyai bobot yang belebih kita juga saling memperhitungkan keberadan kalian, kita juga saling menghormati kalian.
Kumpulan normatif: terima kasih paara formatif atas tindakanku tadi ternyata itulah kami apalah daya kami juga tanpa kalian. terima kasih skali lagi maafkan kami.
Kumpulan Formatif: oke. tapi itu emang hak kalian itu sudah wajar koq. kami sadar kalian akan melakukan pemberontakan suatu saat.
Senin, 28 Desember 2009
Senin, 21 Desember 2009
Sehat dan sakitnya bahasa ditinjau dari filsafat ilmu
Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
dari pengertian dia atas bahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan sangat sehat ketika bahasa itu dapat digunakan untuk mempersatu bangsa ataupun ragam budaya sehinggga dapat terjadi sebuah komunikasi..
tetapi apabila penyalahan bahsa..pembuatan menjadi makna kasar akan membuat sakit bahsaa arti dari bahasa akan musnah dan sirna bukan sebagai alat komunikasi, tetapi alat untuk menghancurkan satu sama yang lain..
ref:http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAcQFjAA&url=http%3A%2F%2Ft_wahyu.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4761%2FBAB1.htm&ei=VY0vS72SMNCHkAXXxuHuCA&usg=AFQjCNHIWr1iATMMuzlVqJdTE4fFbgrf0g&sig2=AAf5hHIhSp1IQFakCDDyIw
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau perlambang.
dari pengertian dia atas bahasa mempunyai peranan penting di dalam kehidupan sangat sehat ketika bahasa itu dapat digunakan untuk mempersatu bangsa ataupun ragam budaya sehinggga dapat terjadi sebuah komunikasi..
tetapi apabila penyalahan bahsa..pembuatan menjadi makna kasar akan membuat sakit bahsaa arti dari bahasa akan musnah dan sirna bukan sebagai alat komunikasi, tetapi alat untuk menghancurkan satu sama yang lain..
ref:http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&ct=res&cd=1&ved=0CAcQFjAA&url=http%3A%2F%2Ft_wahyu.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F4761%2FBAB1.htm&ei=VY0vS72SMNCHkAXXxuHuCA&usg=AFQjCNHIWr1iATMMuzlVqJdTE4fFbgrf0g&sig2=AAf5hHIhSp1IQFakCDDyIw
BENAR DAN SALAH YANG TERTINGGI DAN YANG TERENDAH
Sang tertinggi: Wahai semuanya tidak ada yang bisa menyamai aku akulah yang tertinggi akulah yang sang diraja, akulah yang sang kebenaran aku jugalah sang kesalahan apapun yang aku lakukan adalah semauku..
Sang terendah: Wahai juga sang tertinggi tidak ada berdayaku untuk menyamaimu..engkaulah sang tertinggi
apa dayaku menjangkau kamu karena apapun tidak akn sanggup bagiku untuk menjangkau kamu..
Sang tertinggi: Ha ha ha...akulah yang trtinggi udah aku bilang kamu tidak ada apa-apanya buat aku..
engkau adalah hal yang tak berguna buat apa engkau ada di dunia ini..
Sang terendah: kamu benar sang tertinggi tapi perlu engkau tahu tanpa aku..kamu tidak akan ada juga..
kamu ada itu gara-gara aku..tanpa aku apa dayanya kau di dunia ini semua sama rata..tidak ada aku kamu hancur tatanan hidupmu bakal rubuh..
Sang tertinggi: aku minta maaf ternyata tanpamu aku tidak akan ada..
Jiwa Plotinus: kamu tidak terpengaruh yang satu, yang baik adalah pangkal yang jahat..terus kalian itu juga dipengaruhi yang lain. apapu daya kalian jikalau kamu hanya yang tertinggi kamu tidaklah beanar, jikalau kamu terendah tidaklah benar juga...
Sang tertinggi dan terendah serempak bertanya:Wahai jiwa plotinus terus kapankah kita itu bernilai benar??
Jiwa Plotinus: ada sesuatu yang mempengaruhi kalian dan itu yang membuat benar-benar tautologi..jadi tidak kalian akan mencapai kesempurnaan dari pengaruh lain yang menyebabkan kalian benar.
Sang tertinggi dan terendah: pengaruh yang bagaimanakah itu?
Jiwa plotinus: knapa kalian belum begitu paham begini maksud saya..jikalau kalian dalam sebuah kasus sewaktu emosi jikalau kalian merasa tertiggi pastilah kalian akan merasa menang sendiri.. jadi harus ada unsur terendah yang mendukung kamu..
Sang tertinggi dan terendah: terima kasih jiwa plotinus brarti kita harus bisa saling mengendalikan supaya bisa mendapatkan tautologi termia kasih bimbinganya..
REf: Filsafat UMUm ,Drs Atang Abdul hakim,dkk. Pustaka setia
Sang terendah: Wahai juga sang tertinggi tidak ada berdayaku untuk menyamaimu..engkaulah sang tertinggi
apa dayaku menjangkau kamu karena apapun tidak akn sanggup bagiku untuk menjangkau kamu..
Sang tertinggi: Ha ha ha...akulah yang trtinggi udah aku bilang kamu tidak ada apa-apanya buat aku..
engkau adalah hal yang tak berguna buat apa engkau ada di dunia ini..
Sang terendah: kamu benar sang tertinggi tapi perlu engkau tahu tanpa aku..kamu tidak akan ada juga..
kamu ada itu gara-gara aku..tanpa aku apa dayanya kau di dunia ini semua sama rata..tidak ada aku kamu hancur tatanan hidupmu bakal rubuh..
Sang tertinggi: aku minta maaf ternyata tanpamu aku tidak akan ada..
Jiwa Plotinus: kamu tidak terpengaruh yang satu, yang baik adalah pangkal yang jahat..terus kalian itu juga dipengaruhi yang lain. apapu daya kalian jikalau kamu hanya yang tertinggi kamu tidaklah beanar, jikalau kamu terendah tidaklah benar juga...
Sang tertinggi dan terendah serempak bertanya:Wahai jiwa plotinus terus kapankah kita itu bernilai benar??
Jiwa Plotinus: ada sesuatu yang mempengaruhi kalian dan itu yang membuat benar-benar tautologi..jadi tidak kalian akan mencapai kesempurnaan dari pengaruh lain yang menyebabkan kalian benar.
Sang tertinggi dan terendah: pengaruh yang bagaimanakah itu?
Jiwa plotinus: knapa kalian belum begitu paham begini maksud saya..jikalau kalian dalam sebuah kasus sewaktu emosi jikalau kalian merasa tertiggi pastilah kalian akan merasa menang sendiri.. jadi harus ada unsur terendah yang mendukung kamu..
Sang tertinggi dan terendah: terima kasih jiwa plotinus brarti kita harus bisa saling mengendalikan supaya bisa mendapatkan tautologi termia kasih bimbinganya..
REf: Filsafat UMUm ,Drs Atang Abdul hakim,dkk. Pustaka setia
Selasa, 08 Desember 2009
Matematika Menganyam Dunia
Pada masa-masa lalu dan mungkin juga sampai detik ini, sebagian besar orang beranggapan bahwa matematika dapat
digunakan untuk memprediksi keberhasilan seseorang. Menurut
mereka, jika seorang siswa berhasil mempelajari matematika dengan
baik maka ia diprediksi akan berhasil juga mempelajari mata pelajaran yang lainya.
Begitu juga sebaliknya, seorang anak yang kesulitan mempelajari
matematika akan kesulitan juga mempelajari mata pelajaran lain. Peran
penting matematika diakui Cockcroft (1986:1) misalnya, yang menulis: “It
would be very difficult – perhaps impossible – to live a normal life in very
many parts of the world in the twentieth century without making use of
mathematics of some kind.” Akan sangat sulit atau tidaklah mungkin
bagi seseorang untuk hidup di bagian bumi ini pada abad ke-20 ini
tanpa sedikitpun memanfaatkan matematika. Dalam situasi sekarang ini banyak yang tidak bisa dilepas dari matematika
contoh penggunaan matematika pada ilmu pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
Dengan matematika akan muncul sebuah kombinasi pemikiran baru
Dengan matematika akan tercapai kemajuan yang hebat.
Dengan matematika akan menjadikan dunia menjadi lebih tertata.
Matematika Menganyam Dunia.
sumber: Cockcroft, W.H. 1986. Mathematics Counts. London: HMSO
Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu.jakarta: Bumi aksara
digunakan untuk memprediksi keberhasilan seseorang. Menurut
mereka, jika seorang siswa berhasil mempelajari matematika dengan
baik maka ia diprediksi akan berhasil juga mempelajari mata pelajaran yang lainya.
Begitu juga sebaliknya, seorang anak yang kesulitan mempelajari
matematika akan kesulitan juga mempelajari mata pelajaran lain. Peran
penting matematika diakui Cockcroft (1986:1) misalnya, yang menulis: “It
would be very difficult – perhaps impossible – to live a normal life in very
many parts of the world in the twentieth century without making use of
mathematics of some kind.” Akan sangat sulit atau tidaklah mungkin
bagi seseorang untuk hidup di bagian bumi ini pada abad ke-20 ini
tanpa sedikitpun memanfaatkan matematika. Dalam situasi sekarang ini banyak yang tidak bisa dilepas dari matematika
contoh penggunaan matematika pada ilmu pengetahuan lain dan juga untuk kehidupan, misalnya:
- Kombinasi (Statistika) bisa digunakan untuk mengetahui banyaknya formasi tim bola voli yang bisa dibentuk.
- Aritmatika hampir digunakan setiap hari, yaitu untuk hitung-menghitung.
- Geometri bisa digunakan para ahli sipil karena geometri salah satunya adalah membahas tentang bangun dan keruangan.
- Aljabar bisa digunakan untuk memecahkan masalah bagaimana memperoleh laba sebanyak mungkin dengan biaya sesedikit mungkin.
- Mungkin dengan logika Matematika juga bisa membantu untuk berpikir logis, tapi tentu saja bukan hanya Matematika saja yang bisa membantu dalam berpikir logis.
- dan mungkin masih banyak yang lainya..
Dengan matematika akan muncul sebuah kombinasi pemikiran baru
Dengan matematika akan tercapai kemajuan yang hebat.
Dengan matematika akan menjadikan dunia menjadi lebih tertata.
Matematika Menganyam Dunia.
sumber: Cockcroft, W.H. 1986. Mathematics Counts. London: HMSO
Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu.jakarta: Bumi aksara
Selasa, 01 Desember 2009
Ontologi, Epistimologi, Aksiologi Diriku
Jiwaku memberontak dan berkata:
Di dalam kehidupan..
Kadang sedih..
Kadang juga senang..
KAdang sehat..
Kadang juga sakit..
KAdang menangis..
Kadang juga tertawa...
Terus apakah dengan kondisi tersebut..Aku akan menyerah??
Apakah akan terus melemah?...
Apakah akan terus berdiam diri?...
Tidak kamu adalah orang yang luar biasa!!!
Buktikan Misi dan Visi kamu bkl terlaksana..!!
Buktikan bahwa itu semua bukan hanya omongan di HATI..!!
Selamat datang IMPIAN yang terwujud..
Penasehat hati berkata:
Lalu kamu itu siapa?
Kenapa kamu punya Impian ?
KEnapa kamu adalah orang yang luar biasa?
Jiwaku memberontak dan berkata:
Aku adalah diriku, aku adalah seorang pengajar profesional
Aku bukan yang engkau bayangkan karena aku akan selalu dalam pikiranku..
dan aku adalah orang yang luar biasa..
kamu bisa lihat sendiri dalam usahaku cepat mendapatkan pekerjaan dimanapun aku berada.
Aku juga punya impian karena aku punya hak untuk bermimpi..
dan impian itu akan aku jadikan nyata dengan semangatku,,
Pikiranku berkata:
Betul, betul, betul..
aku telah berusaha dengan jiwaku menggapai pengetahuan ilmuku.
tetapi kamu harus ingat aku juga bersama-sama penasehat hati membantumu..
Jiwaku memberontak dan berkata:
Wahai pikiranku kenapa engkau menyela, padahal aku masih berbicara dengan penasehat hati
Aku masih ingin mengetahui tentang apa yang aku miliki..
Emang kamu tahu apa yang aku miliki..
Pikiranku berkata:
Aku ingin meluruskan kalian jangan jadi jangan marah dulu..
aku tahu tentang diri kalian karea aku juga bagian dari diriku..
Sumber:Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu.jakarta: Bumi aksara
Hakim, dkk.2008. Filsafat Umum.Bandung: Pustaka Setia
Di dalam kehidupan..
Kadang sedih..
Kadang juga senang..
KAdang sehat..
Kadang juga sakit..
KAdang menangis..
Kadang juga tertawa...
Terus apakah dengan kondisi tersebut..Aku akan menyerah??
Apakah akan terus melemah?...
Apakah akan terus berdiam diri?...
Tidak kamu adalah orang yang luar biasa!!!
Buktikan Misi dan Visi kamu bkl terlaksana..!!
Buktikan bahwa itu semua bukan hanya omongan di HATI..!!
Selamat datang IMPIAN yang terwujud..
Penasehat hati berkata:
Lalu kamu itu siapa?
Kenapa kamu punya Impian ?
KEnapa kamu adalah orang yang luar biasa?
Jiwaku memberontak dan berkata:
Aku adalah diriku, aku adalah seorang pengajar profesional
Aku bukan yang engkau bayangkan karena aku akan selalu dalam pikiranku..
dan aku adalah orang yang luar biasa..
kamu bisa lihat sendiri dalam usahaku cepat mendapatkan pekerjaan dimanapun aku berada.
Aku juga punya impian karena aku punya hak untuk bermimpi..
dan impian itu akan aku jadikan nyata dengan semangatku,,
Pikiranku berkata:
Betul, betul, betul..
aku telah berusaha dengan jiwaku menggapai pengetahuan ilmuku.
tetapi kamu harus ingat aku juga bersama-sama penasehat hati membantumu..
Jiwaku memberontak dan berkata:
Wahai pikiranku kenapa engkau menyela, padahal aku masih berbicara dengan penasehat hati
Aku masih ingin mengetahui tentang apa yang aku miliki..
Emang kamu tahu apa yang aku miliki..
Pikiranku berkata:
Aku ingin meluruskan kalian jangan jadi jangan marah dulu..
aku tahu tentang diri kalian karea aku juga bagian dari diriku..
Sumber:Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu.jakarta: Bumi aksara
Hakim, dkk.2008. Filsafat Umum.Bandung: Pustaka Setia
Selasa, 15 September 2009
MATHEMATICS OLYMPIAD
1. Insert "+" signs between some of the digits in the following sequence
to obtain correct equality:
1 2 3 4 5 6 7 = 100
Solution:
1 + 23 + 4 + 5 + 67 = 100
2. Jack made 3 quarts of fruit drink from orange and apple juice. 2/5 of
his drink is orange juice and the rest is apple juice. Dick prefers
more orange juice in the drink. How much orange juice should he add to the drink to obtain a drink composed of 3/5 of orange juice?
Solution: Let V denote the amount of drink Jake made, A denote
the amount of apple juice in the drink, U be the amount of drink
after he adds more orange juice. Then A = {1 - (2/5)V} = (3/5) V .
More-over, A = (2/5)U. Hence, U = {( 3/5 )/( 2/5 )}V = (3/2) V .
So, Jack has to add 1/2 V orange juice to his drink, more exactly, 1.5 quarts of orange juice.
3. A train moving at 55 miles per hour meets and is passed by a train
moving in the opposite direction at 35 miles per hour. A passenger
in the firsrt train sees that the second train takes 8 seconds to pass
him. How long is the second train?
Solution: The speed of the passenger in the first train, in relation
to the movement of the second train, is 55 + 35 = 90 miles per
hour, or: {(90)/ (60 x 60)} = 1/40 miles per second. Therefore, the length of the
second train is 8 x 1/ 40 = 1/5 mile.
to obtain correct equality:
1 2 3 4 5 6 7 = 100
Solution:
1 + 23 + 4 + 5 + 67 = 100
2. Jack made 3 quarts of fruit drink from orange and apple juice. 2/5 of
his drink is orange juice and the rest is apple juice. Dick prefers
more orange juice in the drink. How much orange juice should he add to the drink to obtain a drink composed of 3/5 of orange juice?
Solution: Let V denote the amount of drink Jake made, A denote
the amount of apple juice in the drink, U be the amount of drink
after he adds more orange juice. Then A = {1 - (2/5)V} = (3/5) V .
More-over, A = (2/5)U. Hence, U = {( 3/5 )/( 2/5 )}V = (3/2) V .
So, Jack has to add 1/2 V orange juice to his drink, more exactly, 1.5 quarts of orange juice.
3. A train moving at 55 miles per hour meets and is passed by a train
moving in the opposite direction at 35 miles per hour. A passenger
in the firsrt train sees that the second train takes 8 seconds to pass
him. How long is the second train?
Solution: The speed of the passenger in the first train, in relation
to the movement of the second train, is 55 + 35 = 90 miles per
hour, or: {(90)/ (60 x 60)} = 1/40 miles per second. Therefore, the length of the
second train is 8 x 1/ 40 = 1/5 mile.
Minggu, 13 September 2009
Berpisah Dengan Ramadhan
Disebutkan dalam Shahihain sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Barangsiapa puasa bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari (Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. "
Dan dalam Musnad Imam Ahmad dengan sanad hasan disebutkan: "Dan (dosanya) yang Kemudian. "
"Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar, karena iman dan mengharap pahala dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari (Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." An-Nasa'i menambahkan: "Diampuni dosanya, baik yang telah lalu maupun yang datang belakangan. "
Ibnu Hibban dan A1Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa'id, bahwa Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya (ketentuan -ketentuannya) serta memelihara hal-hal yang harus dijaga, maka dihapus dosanya yang telah lalu. "
Ampunan dosa tergantung pada terjaganya sesuatu yang harus dijaga seperti melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan segala yang haram. Mayoritas ulama berpendapat bahwa ampunan dosa tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil, hal itu berdasarkan hadits riwayat Muslim, bahwasanya Nabi shallallahu 'alihi wasallam bersabda:
"Shalat lima waktu, Jum'at sampai dengan Jum'at berikutnya dan Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa yang terjadi di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa-dosa besar ditinggalkan. "
Hadits ini memiliki dua konotasi :
•
o Pertama : Bahwasanya penghapusan dosa itu terjadi dengan syarat menghindari dan menjauhi dosa-dosa besar.
•
o Kedua : Hal itu dimaksudkan bahwa kewajiban-kewajiban tersebut hanya menghapus dosa-dosa kecil. Sedangkan jumhur ulama berpendapat, bahwa hal itu harus disertai dengan taubat nashuha (taubat yang semurni-murninya).
Hadits Abu Hurairah di atas menunjukkan bahwa tiga faktor ini yakni puasa, shalat malam di bulan Ramadhan dan shalat pada malam Lailatul Qadar, masing-masing dapat menghapus dosa yang telah lampau, dengan syarat meninggalkan segala bentuk dosa besar.
Dosa besar adalah sesuatu yang mengandung hukuman tertentu di dunia atau ancaman keras di akhirat; seperti zina, mencuri, minum arak, melakukan praktek riba, durhaka terhadap orang tua, memutuskan tali keluarga dan memakan harta anak yatim secara zhalim dan semena-mena.
Dalam firman-Nya, Allah Ta 'ala menjamin orang-orang yang menjauhi dosa besar akan diampuni semua dosa kecil mereka:
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa kecilmu) dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (Surga). "(An-Nisaa': 31).
Barangsiapa melaksanakan puasa dan amal kebajikan lainnya secara sempurna, maka ia termasuk hamba pilihan. Barangsiapa yang curang dalam pelaksanaannya, maka Neraka Wail pantas untuknya. Jika Neraka Wail diperuntukkan bagi orang yang mengurangi takaran di dunia, bagaimana halnya dengan mengurangi takaran agama.
Ketahuilah bahwa para salafus shalih sangat bersungguh-sungguh dalam mengoptimalkan semua pekerjaannya, lantas memperhatikan dan mementingkan diterimanya amal tersebut dan sangat khawatir jika ditolak. Mereka itulah orang-orang yang diganjar sesuai dengan perbuatan mereka sedangkan hatinya selalu gemetar (karena takut siksa Tuhannya).
Mereka lebih mementingkan aspek diterimanya amal daripada bentuk amal itu sendiri, mengenai hal ini Allah Ta 'ala berfirman :
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa. " (Al-Maa'idah:27).
Oleh karena itu mereka berdo'a (memohon kepada Allah) selama 6 (enam) bulan agar dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan, kemudian berdo'a lagi selama 6 (enam) bulan berikutnya agar semua amalnya diterima.
Banyak sekali sebat-sebab didapatnya ampunan di bulan Ramadhan oleh karena itu barangsiapa yang tidak mendapatkan ampunan tersebut, maka sangatlah merugi. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jibril mendatangiku seraya berkata; 'Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan, lantas tidak mendapatkan ampunan, kemudian mati, maka ia masuk Neraka serta dijauhkan Allah (dari rahmat-Nya). 'Jibril berkata lagi;'Ucapkan amin' maka kuucapkan, 'Amin.' " (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah)
Ketahuilah saudaraku, bahwasanya puasa di bulan Ramadhan, melaksanakan shalat di malam harinya dan pada malam Lailatul Qadar, bersedekah, membaca Al-Qur'an, banyak berdzikir dan berdo'a serta mohon ampunan dalam bulan mulia ini merupakan sebab diberikannya ampunan, jika tidak ada sesuatu yang menjadi penghalang, seperti meninggalkan kewajiban ataupun melanggar sesuatu yang diharamkan. Apabila seorang muslim melakukan berbagai faktor yang membuatnya mendapat ampunan dan tiada sesuatu pun yang menjadi penghalang baginya, maka optimislah untuk mendapatkan ampunan. Allah Ta 'ala berfirman :
" Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap dijalan yang benar. " (Thaaha : 82).
Yakni terus melakukan hal-hal yang menjadi sebab didapatnya ampunan hingga dia mati. Yaitu keimanan yang benar, amal shalih yang dilakukan semata-mata karena Allah, sesuai dengan tuntunan As-Sunnah dan senantiasa dalam keadaan demikian hingga mati. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu apa yang diyakini (ajal)." (AI-Hijr: 99).
Di sini Allah tidak menjadikan batasan waktu bagi amalan seorang mukmin selain kematian.
Jika keberadaan ampunan dan pembebasan dari api neraka itu tergantung kepada puasa Ramadhan dan pelaksanaan shalat di dalamnya, maka di kala hari raya tiba, Allah memerintahkan hamba-Nya agar bertakbir dan bersyukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepada mereka, seperti kemudahan dalam pelaksanaan ibadah puasa, shalat di malam larinya, pertolongan-Nya terhadap mereka dalam nelaksanakan puasa tersebut, ampunan atas segala dosa dan pembebasan dari api Neraka. Maka sudah selayaknya bagi mereka untuk memperbanyak dzikir, takbir dan bersyukur kepada Tuhannya serta selalu , bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benar ; ketaqwaan. Allah Ta'ala berfirman :
"Dan hendaklah kama mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur. "(Al-Baqarah: 185).
Wahai para pendosa –demikian halnya kita semua, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, karena perbuatan-perbuatan jelekmu. Alangkah banyak orang sepertimu yangdibebaskan dari Neraka dalam bulan ini, berprasangka baiklah terhadap Tuhanmu dan bertaubatlah atas segala dosamu, karena sesungguhnya Allah tidak akan membinasakan seseorang pun melainkan karena ia membinasakan dirinya sendiri. Allah Ta 'ala berfirman:
"Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kama berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagri Maha Penyayang. (Az-Zumar: 53).
Sebaiknya puasa Ramadhan diakhiri dengan istighfar (permohonan ampun), karena istighfar merupakan penutup segala amal kebajikan; seperti shalat, haji dan shalat malam. Demikian pula dengan majlis-majlis, sebaiknya ditutup dengannya. Jika majlis tersebut merupakan tempat berdzikir maka istighfar adalah pengukuh baginya, namun jika majlis tersebut tempat permainan maka istighfar berfungsi sebagai pelebur dan penghapus dosa. (Lihat kitab Lathaaiful-Ma'aarif; oleh Ibnu Rajab, hlm. 220-228)
"Barangsiapa puasa bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari (Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. "
Dan dalam Musnad Imam Ahmad dengan sanad hasan disebutkan: "Dan (dosanya) yang Kemudian. "
"Barangsiapa mendirikan shalat pada malam Lailatul Qadar, karena iman dan mengharap pahala dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa mendirikan shalat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari (Allah), niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." An-Nasa'i menambahkan: "Diampuni dosanya, baik yang telah lalu maupun yang datang belakangan. "
Ibnu Hibban dan A1Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa'id, bahwa Rasulullah shallallahu 'alihi wasallam bersabda :
"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dan mengetahui batas-batasnya (ketentuan -ketentuannya) serta memelihara hal-hal yang harus dijaga, maka dihapus dosanya yang telah lalu. "
Ampunan dosa tergantung pada terjaganya sesuatu yang harus dijaga seperti melaksanakan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan segala yang haram. Mayoritas ulama berpendapat bahwa ampunan dosa tersebut hanya berlaku pada dosa-dosa kecil, hal itu berdasarkan hadits riwayat Muslim, bahwasanya Nabi shallallahu 'alihi wasallam bersabda:
"Shalat lima waktu, Jum'at sampai dengan Jum'at berikutnya dan Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya adalah penghapus dosa yang terjadi di antara waktu-waktu tersebut, selama dosa-dosa besar ditinggalkan. "
Hadits ini memiliki dua konotasi :
•
o Pertama : Bahwasanya penghapusan dosa itu terjadi dengan syarat menghindari dan menjauhi dosa-dosa besar.
•
o Kedua : Hal itu dimaksudkan bahwa kewajiban-kewajiban tersebut hanya menghapus dosa-dosa kecil. Sedangkan jumhur ulama berpendapat, bahwa hal itu harus disertai dengan taubat nashuha (taubat yang semurni-murninya).
Hadits Abu Hurairah di atas menunjukkan bahwa tiga faktor ini yakni puasa, shalat malam di bulan Ramadhan dan shalat pada malam Lailatul Qadar, masing-masing dapat menghapus dosa yang telah lampau, dengan syarat meninggalkan segala bentuk dosa besar.
Dosa besar adalah sesuatu yang mengandung hukuman tertentu di dunia atau ancaman keras di akhirat; seperti zina, mencuri, minum arak, melakukan praktek riba, durhaka terhadap orang tua, memutuskan tali keluarga dan memakan harta anak yatim secara zhalim dan semena-mena.
Dalam firman-Nya, Allah Ta 'ala menjamin orang-orang yang menjauhi dosa besar akan diampuni semua dosa kecil mereka:
"Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang kamu dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosa kecilmu) dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (Surga). "(An-Nisaa': 31).
Barangsiapa melaksanakan puasa dan amal kebajikan lainnya secara sempurna, maka ia termasuk hamba pilihan. Barangsiapa yang curang dalam pelaksanaannya, maka Neraka Wail pantas untuknya. Jika Neraka Wail diperuntukkan bagi orang yang mengurangi takaran di dunia, bagaimana halnya dengan mengurangi takaran agama.
Ketahuilah bahwa para salafus shalih sangat bersungguh-sungguh dalam mengoptimalkan semua pekerjaannya, lantas memperhatikan dan mementingkan diterimanya amal tersebut dan sangat khawatir jika ditolak. Mereka itulah orang-orang yang diganjar sesuai dengan perbuatan mereka sedangkan hatinya selalu gemetar (karena takut siksa Tuhannya).
Mereka lebih mementingkan aspek diterimanya amal daripada bentuk amal itu sendiri, mengenai hal ini Allah Ta 'ala berfirman :
"Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa. " (Al-Maa'idah:27).
Oleh karena itu mereka berdo'a (memohon kepada Allah) selama 6 (enam) bulan agar dipertemukan lagi dengan bulan Ramadhan, kemudian berdo'a lagi selama 6 (enam) bulan berikutnya agar semua amalnya diterima.
Banyak sekali sebat-sebab didapatnya ampunan di bulan Ramadhan oleh karena itu barangsiapa yang tidak mendapatkan ampunan tersebut, maka sangatlah merugi. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Jibril mendatangiku seraya berkata; 'Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan, lantas tidak mendapatkan ampunan, kemudian mati, maka ia masuk Neraka serta dijauhkan Allah (dari rahmat-Nya). 'Jibril berkata lagi;'Ucapkan amin' maka kuucapkan, 'Amin.' " (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah)
Ketahuilah saudaraku, bahwasanya puasa di bulan Ramadhan, melaksanakan shalat di malam harinya dan pada malam Lailatul Qadar, bersedekah, membaca Al-Qur'an, banyak berdzikir dan berdo'a serta mohon ampunan dalam bulan mulia ini merupakan sebab diberikannya ampunan, jika tidak ada sesuatu yang menjadi penghalang, seperti meninggalkan kewajiban ataupun melanggar sesuatu yang diharamkan. Apabila seorang muslim melakukan berbagai faktor yang membuatnya mendapat ampunan dan tiada sesuatu pun yang menjadi penghalang baginya, maka optimislah untuk mendapatkan ampunan. Allah Ta 'ala berfirman :
" Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman dan beramal shalih, kemudian tetap dijalan yang benar. " (Thaaha : 82).
Yakni terus melakukan hal-hal yang menjadi sebab didapatnya ampunan hingga dia mati. Yaitu keimanan yang benar, amal shalih yang dilakukan semata-mata karena Allah, sesuai dengan tuntunan As-Sunnah dan senantiasa dalam keadaan demikian hingga mati. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu apa yang diyakini (ajal)." (AI-Hijr: 99).
Di sini Allah tidak menjadikan batasan waktu bagi amalan seorang mukmin selain kematian.
Jika keberadaan ampunan dan pembebasan dari api neraka itu tergantung kepada puasa Ramadhan dan pelaksanaan shalat di dalamnya, maka di kala hari raya tiba, Allah memerintahkan hamba-Nya agar bertakbir dan bersyukur atas segala nikmat yang telah dianugerahkan kepada mereka, seperti kemudahan dalam pelaksanaan ibadah puasa, shalat di malam larinya, pertolongan-Nya terhadap mereka dalam nelaksanakan puasa tersebut, ampunan atas segala dosa dan pembebasan dari api Neraka. Maka sudah selayaknya bagi mereka untuk memperbanyak dzikir, takbir dan bersyukur kepada Tuhannya serta selalu , bertaqwa kepada-Nya dengan sebenar-benar ; ketaqwaan. Allah Ta'ala berfirman :
"Dan hendaklah kama mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu supaya kamu bersyukur. "(Al-Baqarah: 185).
Wahai para pendosa –demikian halnya kita semua, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah, karena perbuatan-perbuatan jelekmu. Alangkah banyak orang sepertimu yangdibebaskan dari Neraka dalam bulan ini, berprasangka baiklah terhadap Tuhanmu dan bertaubatlah atas segala dosamu, karena sesungguhnya Allah tidak akan membinasakan seseorang pun melainkan karena ia membinasakan dirinya sendiri. Allah Ta 'ala berfirman:
"Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kama berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagri Maha Penyayang. (Az-Zumar: 53).
Sebaiknya puasa Ramadhan diakhiri dengan istighfar (permohonan ampun), karena istighfar merupakan penutup segala amal kebajikan; seperti shalat, haji dan shalat malam. Demikian pula dengan majlis-majlis, sebaiknya ditutup dengannya. Jika majlis tersebut merupakan tempat berdzikir maka istighfar adalah pengukuh baginya, namun jika majlis tersebut tempat permainan maka istighfar berfungsi sebagai pelebur dan penghapus dosa. (Lihat kitab Lathaaiful-Ma'aarif; oleh Ibnu Rajab, hlm. 220-228)
TENTANG SEPULUH HARI AKHIR DI BULAN RAMADHAN
Dalam Shahihain disebutkan, dari Aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata :
"Bila masuk sepuluh (hari terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengencangkan kainnya menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan Keluarganya . " Demikian menurut lafazh Al-Bukhari.
"Bila masuk sepuluh (hari terakhir bulan Ramadhan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengencangkan kainnya menjauhkan diri dari menggauli istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan Keluarganya . " Demikian menurut lafazh Al-Bukhari.
Rabu, 09 September 2009
SEJARAH DRAGON BALL
Dragon Ball bercerita tentang seorang bocah bernama Goku yang hidup di tengah gunung sendirian. Dia lalu bertemu dengan Bulma, seorang gadis muda jenius, yang berusaha mengumpulkan 7 bola ajaib yang katanya bisa mengabulkan semua keinginan. Bola-bola tersebut dinamakan Dragon Ball.
Langganan:
Postingan (Atom)