Rabu, 03 Oktober 2012

UN SMP 2010


Sekolah harus dapat menjadi tempat untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal sehingga dapat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan UU no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3.
Pada tahun 2010 TV One mengabarkan sebanyak 10.800 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional (UN) utama 2010. Jumlah siswa yang dinyatakan tidak lulus UN utama tersebut mencapai 21,98 persen dari total peserta UN SMP yaitu sebanyak 49.126 siswa dengan data sebagai berikut.
Tabel 1. Data kelulusan siswa SMP/sederajat se-DIY
No
Kabupaten/kota
Peserta
Tidak lulus
Persentase tidak lulus
1
Sleman
12.490
3007
24,08%
2
Yogyakarta
8.181
1.763
21,55%
3
Kulon progo
6.510
1.391
21,36%
4
Gunung kidul
10.559
2.237
21,18%
5
Bantul
11.386
2.402
21,10%
(sumber:http://nusantara.tvone.co.id/berita/view/38446/2010/05/06/astaga_10800_siswa_smp_yogyakarta_tak_lulus_un/)
Dari data tersebut sebanyak 5.957 siswa memiliki nilai kurang dari 4,25 untuk mata pelajaran Matematika bahkan 1.678 diantaranya nilainya kurang dari 3.
Hal tersebut menjadi keprihatinan kita ternyata matematika merupakan sebuah masalah yang menyebabkan banyaknya yang tidak lulus di SMP di DIY. Sebagai mata pelajaran yang mempunyai fungsi komunikasi, matematika dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat juga digunakan untuk melayani berbagai disiplin ilmu, antara lain fisika, kimia dan ekonomi. Dengan mempelajari matematika siswa diharapkan dapat mempunyai kemampuan yang cukup handal untuk menghadapi berbagai macam masalah yang timbul di dalam kehidupan nyata. Tujuan mempelajari matematika di sekolah adalah untuk memberikan tekanan pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta juga memberi tekanan pada keterampilan dalam penerapan matematika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar